MIVO TV

Senin, 26 Agustus 2013

Kejahatan Baru Teroris Suriah Dukungan Barat

Kelompok teroris dukungan Front Arab-Barat kembali melakukan kejahatan mengiriskan di Suriah. Milisi ini membantai sekitar 100 warga Suriah. Anasir teroris Jumat (26/7) melakukan kejahatan baru dengan membantai 123 warga sipil tak berdosa di distrik Khan al-Assal, Aleppo, Suriah utara. Setelah membantai warga, anasir teroris ini memasukkan jenazah warga ke dalam lubang dan membakarnya.

Departemen Luar Negeri Suriah Sabtu (27/7) mengirim surat kepada Sekjen PBB, Ban Ki moon, ketua Dewan Keamanan, Komisaris Dewan HAM PBB dan ketua Hak Asasi Manusia. Dalam suratnya Deplu Suriah menyatakan pembantaian terbaru di distrik Khan al-Assal akibat dukungan militer dan finansial sejumlah negara tetangga terhadap kelompok teroris ini.

Dalam surat Deplu Suriah kepada petinggi PBB disebutkan, sejumlah negara masih tetap menjalankan kebijakan sekali mendayung dua, tiga pulau terlampaui dengan mencegah pengutukan terhadap berbagai kejahatan kelompok teroris Takfiri yang berafiliasi dengan milisi al-Qaeda.

Kelompok Salafi dan Wahabi dukungan Arab Saudi, Amerika dan Israel hingga kini telah melakukan beragam kejahatan di Suriah. Kejahatan kelompok teroris Wahabi dan Salafi di Suriah tidak terbatas pada pembantaian massal hari Jumat di distrik Khan al-Assal. Kelompok Takfiri baru-baru ini setelah membunuh serdadu Suriah kemudian mengorek jantungnya dan aksi sadis ini pun disebar luas di media Barat. Bahkan BBC mewawancarai pembunuh serdadu Suriah tersebut dan seraya membela diri, algojo tersebut menyatakan akan terus melanjutkan aksi dan kejahatan di Suriah.

Pembunuhan warga Suriah di tangan teroris Takfiri dan Wahabi kontradiksi dengan slogan negara pengklaim anti terorisme dan membela Hak Asasi Manusia (HAM). Negara-negara tersebut tak segan-segan menurunkan bantuan terhadap kelompok teroris Suriah. Saat ini beragam senjata dari berbagai negara dengan kerjasama Amerika, Arab Saudi, Israel dan Turki mengalir deras ke Suriah. Dengan demikian peran destruktif negara tetangga Suriah, khususnya Turki dalam membantu kejahatan kelompok teroris terlihat nyata.

Turki dewasa ini menjadi transit teroris ke Suriah dan pengiriman senjata bagi mereka. Negara-negara pendukung teroris di Suriah yang menganggap tengah berusaha menegakkan demokrasi di Damaskus harus memberi pertanggung jawaban atas kejahatan kelompok takfiri.

Negara pro teroris dan Takfiri di Suriah juga harus menjawab pertanyaan ini, apa dasar mereka berusaha menegakkan demokrasi di Suriah, namun bungkam terhadap kejahatan kelompok teroris di negara ini. Dan bahkan mereka terlibat dalam kejahatan yang ditebar oleh kelompok Takfiri?

Seperti sikap Presiden Suriah, Bashar al-Assad baru-baru ini yang memperingatkan negara pro teroris bahwa mereka yang memberi dukungan finansial dan logistik kepada teroris akan merasakan dampak negatif dari kebijakannya tersebut. Kini opini publik Barat mengkhawatirkan akhir dari misi teroris di Suriah, kelompok teroris yang datang dari penjuru dunia. Opini publik Barat khawatir jika milisi bersenjata ini balik ke negara masing-masing, maka keamanan negara tersebut akan menghadapi ancaman. Berdasarkan berbagai laporan, para teroris di Suriah berasal lebih dari 40 negara. (IRIB Indonesia/MF)

Fakta sebenar tentang genosid Muslim Rohingya di Burma

(Arrahmah.com) - Pembantaian dan kekejian lainnya terhadap Muslim Rohingya di Burma (Myanmar)-terutama di Arakan-sebenarnya bukan pertama kalinya di tahun ini, namun dimulai pertengahan tahun ini penindasan terhadap Muslim di Arakan meningkat tajam hingga mengejutkan mata dunia.
Selama ini, media Islam-lah yang berusaha untuk mengungkap tragedi berdarah yang menimpa umat Islam di Burma disaat media internasional 'kelas atas' pada umumnya bungkam, sehingga banyak orang di dunia tidak mengetahui apa yang terjadi sebenarnya terhadap Muslim Rohingya. Namun, fakta-fakta yang dipaparkan selama ini oleh media Islam masih saja menghadapi berbagai
hujatan dan kritikan dari orang-orang yang ragu, meskipun sumbernya dari mereka yang memiliki koneksi  langsung ke Muslim Rohingya di Arakan. Terlebih lagi, beredarnya beberapa foto-foto hoax tentang genosida Muslim Rohingya baru-baru ini juga dijadikan alasan sebagian orang untuk tidak mempercayai fakta yang ada. Walaupun begitu, fakta tetaplah fakta, yang pasti akan terungkap meskipun disembunyikan dan meskipun banyak orang yang meragukan.
Berikut ini adalah sebuah pemaparan fakta terkait genosida atau upaya pembersihan etnis Muslim Rohingya....klik tajuk / link
di Burma yang ditulis dan dipublikasikan oleh salah satu media jihadGlobal Islamic Media Front, yang diterjemahkan oleh tim Maktabah Jahizuna, berdasarkan laporan kredibel dari tempat kejadian, untuk mengungkapkan kenyataan yang sebenarnya terjadi dan bantahan bagi orang-orang yang meragukan genosida ini dan bahwa kerusuhan etnis ini bukan dipicu oleh kaum Muslimin.
***
Sebab Awal Pembantaian ini?
Pembantaian ini di awali dari fitnah yang disebarkan oleh orang-orang Budha Rakhine terhadap minoritas Muslim Rohingnya. Dimana dikatakan bahwa tiga pemuda Muslim telah membunuh dan memperkosa seorang wanita berusia 26 tahun. Tentu saja semua itu bohong. Dimana sebenarnya perempuan itu diperkosa dan dibunuh oleh pacarnya bersama beberapa gang pemuda Budha Rakhine. Peristiwa pembunuhan itu di awali ketika sang gadis ingin "putus" dengan sang pacar dikarenakan dia jatuh hati pada laki-laki lain. Maka sang laki-laki pun berusaha membujuk agar tidak putus. Namun ternyata ditolak, maka sang mantan pacar ini marah dan kemudian mengajak dua temannya untuk membalas dendam dengan memperkosa dan membunuh sang gadis.
Lalu para pembunuh itu meletakkan mayat gadis itu di dekat desa Muslim. Kemudian orang-orang Budha Rakhine dan Quaffer Burma (Otoritas Myanmar) menuduh bahwa orang-orang Muslim membunuh perempuan itu. Akibatnya, tiga pemuda Muslim yang tidak bersalah ditangkap. Satu dipukuli hingga tewas dan dua lainnya dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan. Inilah fakta yang ditunjukkan oleh Pemerintah Budha Burma kepada dunia, bahwa mereka berani menciptakan peristiwa dan kasus palsu hanya untuk mencari kesempatan membunuh Umat Islam Rohingnya.
Situasi Muslim Rohingya Sebelum Awal Genosida ini
Beberapa bulan sebelumnya, para ekstrimis Budha Rakhine dan Xenophobia, mereka banyak membuat propaganda-propaganda anti Muslim Rohingnya. Dan semua itu direlease baik di dalam maupun di luar Burma. Dengan mengusung slogan lama yakni "Rohingnya (sebutan untuk Muslim di sana -pent) bukanlah orang Burma, mereka adalah imigran gelap dari Bangladesh". Dengan maksud untuk memusnahkan dan mengusir Kaum Muslimin di sana.


Propaganda Anti Rohingnya
Anehnya, seluruh kejadian yang ada (protes dan sebagainya -pent) seperti telah diorganisir dan seluruh kejadian yang terjadi sesuai dengan statemen dan skema yang pernah dikeluarkan oleh beberapa Menteri dan Pihak Pemerintah yang berkuasa.
Bagaimana Pembantaian itu Dimulai dan Apa Yang Terjadi Setelah itu?
Pada tanggal 3 Juni 2012, Rombongan Jemaah Muslim Rangoon yang baru kembali dari pengajian dan wisata rohani di Masjid Thetsa di daerah Thandwe di Negara bagian Arakan Selatan. Para Jamaah mengendarai bus yang menuju daerah Rangoon, namun di tengah perjalanan mereka dihadang oleh massa Budha Rakhine di kota Taungup di Negara Arakan bagian selatan. Lalu tiba-tiba massa mengamuk dan berusaha membunuh semua penumpang. Dimana seorang pemandu, kernet dan seorang wanita meninggal. Lalu di pihak Jemaah 8 orang Jemaah tewas. Dan lima Jamaah lainnya dapat melarikan diri dengan selamat.


Para korban Jamaah Muslim

Kejadian ini terjadi di depan Kantor Imigrasi. Pada mulanya gerombolan Teroris Budha Rakhine itu menghentikan bus naas yang berplat nomor 7 (GA) 7868 ini. Mereka menghentikan bus tepat di depan gerbang Imigrasi. Sembari membawa senjata mereka menurunkan semua penumpang bus dan berteriak, "Turun semua, kami mencari orang-orang asing !!!" (sebutan untuk kaum Muslimin Rohingnya, yang tidak dianggap sebagai Warga Negara Burma –pent).
Lalu pemandu jalan dan beberapa penumpang bus turun dan meminta agar massa teroris itu tidak melakukan hal-hal yang berbahaya terhadap seluruh penumpang. Namun para teroris itu tidak menghiraukan mereka dan memasuki bus secara paksa, lalu berteriak pada para penumpang bahwa mereka mencari "orang-orang asing". Kemudian mereka mulai memukuli dan menyeret para Jamaah Muslim turun ke jalanan. Para teroris Rakhine yang berjumlah sekitar 300 orang itupun mengeroyok beberapa Jamaah Muslim hingga tewas. Lalu setelah itu massa teroris itu juga menghancurkan dan membakar bus tersebut.
Anehnya, massa sebelumnya telah berkumpul di depan gerbang kantor Imigrasi pemerintah, namun tidak ada satupun pihak yang berwenang yang berusaha membubarkan mereka sebelumnya. Dan pada saat kejadian itupun tidak terlihat adanya aparat maupun petugas kantor Imigrasi yang berusaha mencegah pembantaian itu.


Para korban adalah Jamaah Muslim

Berdasarkan daftar yang beredar, delapan korban Muslim yang berangkat dari Masjid Tachan Pai ke Tandwe, semuanya berasal dari Burma tengah. Berikut data mereka:
  • Muhammad Sharief @ U Ne Pwe s / o U Ahmed Suban, 58 8/Ta Ka Ta (N) 095548, dari Taung Twin Gyi
  • Muhammad Hanif @ U Maung Ni s / o U kay sufi Pe, 65 8/Ta Ka Ta (N) 095530, dari Taung Twin Gyi
  • Shafield Bai @ U Aye Lwin s / o UA Hpoe Gyi, 52 8/Ta ka Ta (N) 093573, dari Taung Gyi Twin
  • Aslam Bai @ U Aung Myint s / o U Hla Maung, 508/Ta ka Ta (N) 094557, dari Taung Twin Gyi
  • Balai Bai @ Tayzar Myint s / o U Yakub, 288/Ta ka Ta (N) 189815, dari Taung Twin Gyi
  • Shuaib @ Tin Maung Htwe s / o U Tin Oo, 218/Ta ka Ta (N) 231084, dari Taung Twin Gyi
  • Salim Bai @ Aung Kyaw Bo Bo s / o U Tun Tun Zaw, 2614/Ma La Na (N) 231084, dari Myaung Mya
  • Lukman Bai @ Nyi Nyi Zaw Htut s / o U Ibrahim, 3314/Ma La Na (N) 148133, dari Myaung Mya
Dan dua korban lainnya adalah pasangan suami istri dari kota Thandwe, merupakan awak bus. Para korban pun dikuburkan di Tandwe pada malamnya. Lima Jamaah lainnya berhasil melarikan diri dari pembunuhan brutal itu.
Lalu untuk merayakan hal itu, para teroris Rakhine meludahi dan mengguyur mayat-mayat kaum Muslimin yang tergeletak di tengah jalan itu dengan anggur dan minuman keras. Namun anehnya pula, tidak ada satupun orang yang ditangkap dan tidak ada tindakan hukum terhdapa para pembunuh itu.


Para korban Muslim dikuburkan di Thandwe pada malam 3 Juni 2012
Para Petugas Keamanan Rakhine Menjarah dan Membakar Seluruh Property Kaum Muslimin Rohingnya Dengan Alasan Uu No. 144
Pemberlakuan UU no. 144 oleh Otoritas Burma, memaksa komunitas Muslim Rohingnya dari Maungdaw tidak dapat keluar dari rumahnya ketika Aparat memasuki area mereka. Namun di sisi lain, orang-orang Rakhine bebas berkeliaran sehingga merekapun dengan bebas menyerang, menjarah dan membunuhi kaum muslimin di sana.


Orang-orang Buddha Rakhine dan personil Keamanan Burma membakar sebuah desa Muslim di malam hari



Para Buddha Rakhine dan keamanan Burma personil membakar sebuah desa Muslim di malam hari

Anehnya personil keamanan Burma itu, malah berusaha melindungi orang-orang Budha Rakhine, ketika mereka sedang mempersiapkan diri untuk membakar rumah penduduk Muslim Rohingnya.


Orang-orang Budha Rakhine dan personil keamanan Burma membakar sebuah desa Muslim di pagi hari



Personil keamanan Burma bersiap menembak kerumunan Muslim Rohingnya

Menurut seorang tetua Maungdaw bahwa Personil keamanan melepaskan tembakan secara memababi buta ke arah kerumunan Muslim Rohingya yang berusaha melindungi harta dan properti mereka.

Pada 8 Juni 2012, Personil Keamanan dan orang-orang Budha Rakhine melakukan penyerangan. Mereka membakar rumah beberapa orang yakni Razak, Lalu dan Syed Ahmad. Lebih dari lima toko pakaian di jarah, dimana total kerugian sekitar 150.000.000 kyat. Satu masjid di desa Sawmawna dihancurkan. Dan lebih dari 200 Muslim Rohingnya terluka.
Pada tanggal 9 Juni 2012, terjadi penyerangan oleh para teroris rasis Budha Rakhine dan Aparat Keamanan, dimana 100 orang tewas dan hampir 500 orang terluka.
Pembantaian Terhadap Kaum Muslim di Arakan Terus Terjadi Meskipun Pihak Tentara Telah Menyatakan Mereka Sudah Mengontrol Situasi yang Ada Sebagian besar kaum Muslimin Rohingnya melarikan diri ke Bangladesh dari Akyab. Hal ini karena terror dan kekerasan yang terjadi di Negara bagian Arakan tersebut, dimana desa-desa Muslim Rohingnya dibakar dan banyak Muslim Rohingnya yang dibunuh oleh Polisi, Aparat Kemanan dan para teroris Budha. Kaum Muslimin Rohingnya pun berbondong-bondong menuju Bangladesh, yang mana mereka berpikir bahwa Bangladesh adalah Negara Islam, sehingga karena sesame Muslim maka mereka akan di bantu.


Muslim Rohingnya yang meminta perlindungan dari Bangladesh



Muslim Rohingnya yang mencoba memasuki Bangladesh dengan menggunakan perahu, di dorong kembali ke laut
Sayangnya, thaghut murtad Pemerintah Bangladesh dan tentaranya menolak dan melarang Muslim Rohingnya memasuki Bangladesh. Dan jika ada Muslim setempat (Bangladesh) memberi bantuan atau menampung para pengungsi Muslim Rohingnya, maka mereka akan ditangkap dan bagi Muslim Rohingnya maka mereka akan di deportasi.


Tentara Thoghut Bangladesh mendorong Muslim Rohingya kembali ke laut
Semenjak 8 Juni 2012, pihak berwenang Burma baru-baru ini mendirikan sebuah ruang sidang khusus di dalam Kantor Polisi Maungdaw. Seorang Tetua setempat mengatakan, "Pengadilan Khusus itu digunakan untuk Muslim Rohingya yang ditangkap oleh Polisi, Nasaka (Pasukan Keamanan Perbatasan) dan Tentara; dengan tuduhan menciptakan masalah dan kerusuhan di Maungdaw. Tidak ada argumen maupun pembelaan dari terdakwa di Pengadilan Khusus ini. Dimana hakim hanya membaca pernyataan lalu mengirim mereka ke penjara. "
Siapapun tidak bisa menemukan kerabatnya, jika telah ditangkap oleh pihak berwenang. Dan mereka pun tidak mengetahui kapan dan bagaimana kerabatnya itu akan disidang di Pengadilan Khusus itu, kata seorang Politisi Maungdaw. Ini merupakan taktik baru yang dilakukan Otoritas Budha Burma, dalam memperkosa wanita Muslimah Rohingnya. Hal ini membuat tidak ada tempat aman bagi para Muslimah Rohingnya di Maungdaw. Kata seorang Politisi Maungdaw, "Semenjak 8-19 Juni 2012, telah tercatat lebih dari 60 perempuan diperkosa di Maungdaw oleh para Petugas Keamanan – baik itu Polisi, Hluntin (Pasukan Keamanan), Nasaka, dan Tentara- bersama dengan orang-orang Budha Rakhine dan Natala (pemukim baru)."
Pemerkosaan dan penyerangan itu dilakukan secara licik. Dimana sebelumnya, Pihak berwenang mengajak seluruh laki-laki di wajibkan untuk datang ke pertemuan mereka. Sementara semua orang melakukan pertemuan, Pasukan Keamanan-pun dikirimkan untuk memasuki dan menyerang desa-desa tersebut. Sebagian besar Muslimah Rohingnya yang tinggal di rumah mereka -pun diperkosa oleh Petugas Keamanan bersama orang-orang Budha Rakhine dan Natala. Mereka-pun menghancurkan dan menjarah harta yang ada. Berdasarkan keterangan dari para korban di Paungzarr, mereka menyatakan bahwa, "Pihak Keamanan - Tentara dan Nasaka - memasuki desa pada malam harinya ketika para lelaki mengikuti pertemuan oleh Pihak Berwenang. Para lelaki semuanya keluar menghadiri pertemuan karena takut ditangkap jika tidak berangkat.
Kemudian dengan liciknya Pasukan Keamanan memasuki rumah-rumah, dengan alasan hendak mengecek, adakah keluarganya yang tidak hadir dalam pertemuan itu. Lalu setelah itu merekapun diperkosa dengan keji."
Muslim tidak dilindungi di Arakan (Maungdaw dan Akyab) oleh pasukan keamanan – baik itu Nasaka, Hluntin, maupun Polisi - yang mana mereka telah menjelma menjadi "kekuatan pembunuh". Alih-alih mereka melindungi orang-orang yang tidak berdaya, mengendalikan situasi, dan memulihkan hukum dan ketertiban. Malah mereka mengamuk dan membakar desa-desa Muslim dan menembak orang-orang yang berusaha melarikan diri dari rumah-rumah yang terbakar.
Jam malam yang diberlakukan hanyalah upaya untuk melakukan pembunuhan secara sistematis terhadap Muslim di kota Akyab dan kota Maungdaw. Dimana ketika jam malam tiba, "orang-orang suci Budha" bersama para pengikutnya dari Arakan turun ke jalan-jalan, bersama-sama dengan Pasukan Keamanan. Mereka berjalan menuju ke desa-desa Muslim secara bersama-sama. Sesampai di sana, mereka mulai membanjiri tanah dengan darah Muslim Rohingnya, lalu memerahkan langit dengan api yang membakar desa dan properti kaum Muslimin Rohingnya. Dan membuat malam yang sunyi, penuh dengan teriakan dan ketakutan.
Hasbunalloh Wani'mal Wakil….

Jumat, 12 Juli 2013

Mantan tukang tato Yakuza jadi Imam masjid di Jepang

Nama aslinya Taki Takazawa. Rambutnya gondrong dan tubuhnya dipenuhi tato. Secara penampilan, dia nampak mirip dengan anggota kelompok mafia Jepang, biasa disebut Yakuza. Dia memang mantan tukang tato para anggota geng paling ditakuti di Negeri Matahari Terbit itu. Selama 20 tahun profesi itu digelutinya.

Tapi pandangan negatif pada penampilan fisiknya itu berubah saat dia mengumandangkan Azan. Takazawa kini menjadi Imam sebuah masjid di Ibu Kota Tokyo. Setelah mengucapkan dua kalimat Syahadat, Takazawa mencantumkan nama muslim Abdullah, berarti Hamba Allah SWT.

Perkenalannya dengan Islam secara tidak sengaja terjadi di Wilayah Shibuya. Takazawa melihat seseorang dengan kulit dan janggut putih. Orang itu juga mengenakan baju dan turban warna suci. "Orang itu memberikan sebuah kertas dan menyuruh saya membaca kalimat tertera bersama dia," ujarnya seperti dilansir islamicmovement.org (2010).

Kalimat itu ternyata Syahadat, pengakuan pada ke-esaan Allah SWT dan Muhammad SAW sebagai utusannya. Meski tak paham secara keseluruhan, Takazawa pernah mendengar sepintas Allah dan Muhammad. Seperti kebanyakan penduduk Jepang, Takazawa menganut aliran kepercayaan Shinto.

Pertemuan dengan orang serba putih itu membekas di ingatan Takazawa. Dua tahun setelah memeluk Islam, dia bertemu lagi dengan sosok inspiratifnya itu. "Ternyata dia pernah menjadi Imam di Masjid Nabawi, Kota Madinah, Arab Saudi. Saya bersyukur bisa bertemu dengannya," katanya.

Imam Masjid Nabawi itu meminta Takazawa untuk menjadi Imam di masjid di wilayah Shinjuku. Sebelumnya, dia melaksanakan ibadah haji dan menimba ilmu beberapa bulan di Kota Makkah. Nama Takazawa terkenal lantaran dia menjadi satu diantara lima imam Masjid besar di Jepang, dari 13 juta populasi manusia di Tokyo.


Read more: http://serbainfounik.blogspot.com/2012/10/mantan-tukang-tato-yakuza-jadi-imam.html#ixzz2YuDwRh5i

Bersatulah Islam di Indonesia

Assalamualaikum Wr.Wb.


kapan ya.. para ulama & pemimpin organisasi/kelompok/jama'ah Islamdi Indonesia mau bener-benar ikhlas & bertawadhu bermusyawarah bersama untukbersatu suara dan bersepakat dalam berijtihad menyatukan keputusan waktu puasaramadhan & lebaran, dan Idul Adha terlepas dari madzhab/cara ibadah/kelompok/organisasi/firqoh/ sekte,bareng bersama pemerintah bermusyawarah menyatukan pelaksanaan hari besarIslam, kasihan umat Islam di Indonesia yang menjadi pengikutnya, dimana seharusnyadengan kesadaran spiritual memeluk agama Islam agar supaya menjadi keselamatanhidup di dunia dan di akherat, akhirnya harus merasakan kebosanan berpuasa ramadhandan melaksanakan sholat Idul Fitri serta Idul Adha,  masing-masing dan terkelompok-kelompok namun bersama-samahanya dengan kelompok/jama'ah/ organisasi/madzhabnya, padahal dalam Alquran disebutkan bahwa umat Islam itu bersaudaradan lebih erat persaudaraannya dari pertalian darah seibu dan sebapak, kemudianRasulullah juga dengan para sahabat juga sering memanfaatkan Ijtihad dengan bermusyawarahuntuk mufakat, seperti pada saat pembuatan Mushaf Qur’an di jaman KhalifahUtsman bin Affan, dimana Ali menginginkan surat Al-alaq dijadikan surat awalAlquran disesuaikan urutannya saat turunnya Al-quran, namun atas Ijtihadmelalui musyawarah bersama akhirnya Al-fatihah menjadi umul quran dan Ali tidakberkeras hati dan mau mengikuti hasil keputusan musyawarah bersama sahabatRasul yang lain, bukan berkeras hati dengan kepentingan dan keinginan berdasaregoisme dan nafsu apalagi politik. Oleh Karena itulah Rasulullah dijadikanmanusia yang mulia walaupun dia dicintai Allah hingga di turunkan Alquransebagai mukjizat tapi dia tidak pernah egois dengan kepentingannya,kebutuhannya, nafsu dan politiknya semua dia kembalikan hanya untuk benar-benarberibadah kepada Allah SWT, sehingga dia sempurna untuk memperbaiki akhlakmanusia, melalui Islam sebagai agama yang telah disempurnakan oleh Allah SWTsehingga menjadi rahmatan lil alamin, bukan mengajarkan saling bermusuhan sesamasaudara untuk kedudukan, kepemimpinan, kekhalifan, pangkat, jabatan, pentingandan keinginan yang berdasar egoisme dan nafsu atau politik. Sungguh kejadian fenomenaini yang paling kasihan, dirugikan dan menderita adalah  umat Islamnya jadi terpecah-terpecah dan yangpaling ditakutkan adalah apabila umat Islam menjadi kesasar salah arah tidakmenjadi rahmatan lil alamin sesuai yang diajarkan Rasulullah, kemudian lantassudah siapkah kita menanggung tanggung jawab yang harus dipikul apabila umatIslam tidak dapat bertemu dengan Allah SWT dan kekasihnya Rasulullah MuhammadSAW di yaumil akhir kelak akibat permusuhan dan tiada silaturahim karenaterpecah-pecah dan terkotak-kotak. Kemudian Harusnya apabila umat Islam itubersaudara demi persatuan umat Islam dan ibadah mengagungkan, mendekatkan diriserta bertawadhu kepada Allah SWT, para ulama & pemimpinorganisasi/kelompok/jama'ah Islam harus mampu menyamakan pandangan dengan cara berijtihaddengan terus berIttiba’ kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW bersatu denganAlquran serta senantiasa Mengikhlaskan niat ibadah hanya untuk Allah SWT semata, sehingga masalah hari raya Islam di satuwilayahnya untuk kepentingan umat Islam bersama-sama dapat diputuskan dengankesepakatan Ijtihad bersama, sehingga akan sangat menjadi kebahagiaan bagi UmatIslam dan kebahagiaan Rasulullah SAW serta menjadi ridho Allah SWT pencipta semestaalam kepada seluruh umat Islam diseluruh dunia. Apalagi dijaman teknologiinformasi dan komunikasi yang semakin canggih saat ini umat Islam harus salingpererat persatuan dengan saling mengasihi dan menyayangi, mengapa umat Islammalah semakin berpecah belah, padahal jaman Rasulullah dahulu teknologi belumada, tapi Islam mampu terintegrasi dengan indah dan sangat mulia dengan rasa salingmencintai, mengasihi dan menyayangi sehingga kita dapat lihat hasil bekas-bekaspeninggalan kejayaan Islam, dan yang pasti adalah seluruh umat Islam, termasukRasulullah SAW dan Allah SWT sangat amat merindukan persatuan seperti saat dijamanRasulullah Muhammad SAW masih hidup. Dalam hadits disebutkan yang artinya : “Telah berkata Rasulullah Shallallahu ‘Alaihiwasallam; Demi Tuhan yang memegang jiwa Muhammad sesungguhnya akan berfirqahumatku sebanyak 73 firqah. Yang satu masuk surga dan yang lainnya masuk neraka.Beliau ditanya: siapakah firqah yang masuk surga itu ya Rasulullah? Beliaumenjawab : Ahlussunnah wal Jama’ah. (HR. At-Thabraani).” Dan Ahlussunnah Wal Jama’ah di jamanRasulullah selain melaksanakan perintah Allah SWT dengan berpedoman Alqur’andan Hadits, dan mungkin kita belum sadar atau lupa bahwa salah satunya adalah pengamalandan penghayatan akhlakul karimah yang telah Rasulullah SAW ajarkan kepada umatIslam yang terdahulu agar selalu dekat kepada Allah SWT, yang diantaranyaadalah menegakkan persatuan ukuwah Islamiah persaudaraan umat Islam di seluruhdunia. Semoga para ulama & pemimpin organisasi/kelompok/jama'ah Islam diIndonesia bisa menjadikan Indonesia menjadi tempat pemurnian ajaran agama Islamkembali seperti di jaman Rasulullah SAW, sehingga persatuan umat Islam diseluruh dunia dapat dipelopori melalui para ulama & pemimpinorganisasi/kelompok/jama'ah Islam yang berada di Indonesia, dan benar-benar persatuanIslam menjadi indah menjadi kebahagiaan, keadilan, kesejahteraan bagi seluruh umatmanusia, umat Islam di dunia dan semesta alam jagad raya, serta senyumankebahagiaan Rasulullah SAW juga ridho Allah SWT Tuhan semesta alam, untuk itu marilahpara ulama & pemimpin organisasi/kelompok/jama'ah Islam di Indonesia mengajak,menggalang umatnya untuk bersatu berintegrasi dalam menetukan hari-hari besar agamaIslam di Indonesia, tanpa peran serta dan pengorbanan juga perjuangan para ulama danpemimpin organisasi/kelompok/jama'ah Islam di Indonesia, persatuan umat Islam tidakakan tercapai dan hanya menjadi impian tengah hari bolong belaka serta cerita isapanjempol yang tak akan pernah terealisasi.... Wallahu A’lam Bishawab.

Rabu, 10 Juli 2013

... BELAJAR DARI BAPAK TUA YANG BIJAK ...

Bismillah ... Suatu ketika hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi, datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah. Langkahnya gontai dan raut mukanya ruwet. Tamu itu memang tampak seperti orang yang tidak berbahagia.

Tanpa membuang waktu orang itu menceritakan semua masalahnya. Pak Tua yang bijak itu hanya mendengarkan denganseksama. Ia lalu mengambil segenggam garam dan meminta tamu itu untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya garam itu kedalam gelas, lalu diaduknya perlahan. “Coba minum ini dan katakana bagaimana rasanya”, ujar Pak Tua itu.

“Pahit.., pahit sekali rasanya…”, jawab tamu itu sambil meludah kesamping.

Pak Tua sedikit tersenyum. Lalu ia mengajak tamunya berjalan ke tepi telaga didekat tempat tinggalnya dan akhirnya sampailah mereka ketepi telaga yang tenang itu.

Pak Tua itu kembali menaburkan segenggam garam ke dalam telaga. Dengan sepotong kayu dibuatnya gelombang-gelombang dari adukan-adukan itu yang menciptakan riak-riak air. “Coba ambil air dari telaga ini dan minumlah”, perintah Pak Tua. Saat tamu itu selesai meneguk air itu, Pak Tua kembali bertanya, “Bagaimana rasanya?”

“Segar”, sahut tamunya. “Apakah kamu merasakan garam didalam air itu?”, Tanya Pak Tua lagi. “Tidak”, jawab si anak muda.

Dengan kebapakan Pak Tua menepuk-nepuk punggung anak muda itu. Ia lalu mengajaknya duduk berhadapan, bersimpuh disamping telaga itu. “Anak muda, dengarlah. Pahitnya kehidupan itu adalah layaknya segenggam garam, tidak lebih dan tidak kurang. Jumlah dan rasa pahit itu adalah sama. Dan memang akan tetap selalu sama.”

“Tapi, kepahitan yang kita rasakan akan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki. Kepahitan itu akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkan segalanya. Itu semua akan tergantung pada hati kita. Jadi saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya ada satu hal yang bisa kamu lakukan. Lapangkanlah dadamu menerima semuanya. Luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu.”

Pak Tua itu kembali memberi nasehat, “Hatimu, adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu, adalah tempat kamu menampung sgalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas. Buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan dan merubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan.”

Keduanya lalu beranjak pulang. Mereka sama-sama belajar hari itu. Dan Pak Tua, ‘sang orang bijak’, kembali menyimpan ‘segenggam garam’ untuk anak muda lain yang sering datang kepadanya membawa keresahan jiwa…

(♥ Subhanallah || Semoga Bermanfaat & Silahkan Di Share ♥)

Bismillah.. Gabung Yuk di Fp ini : Strawberry untuk membaca kisah haru : "Orang Yang Disukai Oleh Dajjal"

Like This --> Ayoo remaja islam bangkitlah

Insya Allah bermanfaat

MACAM - MACAM ZINA

1. Zina al-lamam-Zina ain (zina mata) yaitu memandang lawan jenis dengan perasaan senang.

- Zina Qolbi (zina hati) yaitu memikirkan atau menghayalkan lawan jenis dengan perasaan senang kepadanya.

- Zina Lisan (zina ucapan) yaitu membincangkan lawan jenis dengan perasaan senang kepadanya

- Zina Yadin (zina tangan) yaitu memegang tubuh lawan jenis dengan perasaan senang kepadanya

2. Zina Sebenarnya Al-Lamam (Zina Yang Sebenarnya)
- Zina muhsan yaitu zina yang dilakukan oleh orang yang telah bersuami istri, hukumannya adalah dirajam sampai mati.
- Zina gairu muhsan yaitu zina yang dilakukan oleh orang yang belum bersuami istri, hukumannya adalah didera sebanyak 100X dengan menggunakan rotan.

Perbuatan zina adalah perbuatan dosa besar yang berakibat akan mendapatkan sangsi yang berat bagi pelaku.

Hadist - Hadist Tentang Zina

Hadits 1

Seorang muslim yang bersyahadat tidak halal dibunuh, kecuali tiga jenis orang :
1. Pembunuh,
2. Orang yang sudah menikah lalu berzina,
3. Orang yang keluar dari Islam.(HR. Bukhari no. 6378, Muslim no. 1676)

Catatan : Para ulama menjelaskan bahwa hak membunuh tiga jenis orang di sini tidak terdapat pada semua orang.

Hadits 2

“Tanda-tanda datangnya kiamat diantaranya: Ilmu agama mulai hilang, dan kebodohan terhadap agama merajalela, banyak orang minum khamr, dan banyak orang yang berzina terang-terangan(HR. Bukhari no.80)

Hadits 3

Ada seorang lelaki, yang sudah masuk Islam, datang kepada Nabi Shallallahu’ alaihi Wasallam mengakui dirinya berbuat zina.
Nabi berpaling darinya hingga lelaki tersebut mengaku sampai 4 kali. Kemudian beliau bertanya: Apakah engkau gila..?
Ia menjawab: ‘Tidak’.
Kemudian beliau bertanya lagi : ‘Apakah engkau pernah menikah..?
Ia menjawab: ‘Ya’.
Kemudian beliau memerintah agar lelaki tersebut dirajam di lapangan. Ketika batu dilemparkan kepadanya, ia pun lari.
Ia dikejar dan terus dirajam hingga mati. Kemudian Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam mengatakan hal yang baik tentangnya. Kemudian menshalatinya ” (HR. Bukhari no. 6820)

Hadits 4

Pezina tidak dikatakan mu’min ketika ia berzina.
(HR. Bukhari no. 2475, Muslim no.57)

Hadits 5

Mengasingkan pezina itu sunnah.
(HR. Ibnu Hazm dalam Al Muhalla , 8/349)

Hadits 6

Abu Hurairah berkata : Iman itu suci. Orang yang berzina, iman meninggalkannya. Jika ia menyesal dan bertaubat, imannya kembali. (HR. Ibnu Abi Syaibah dalam Syu’abul Iman)

Bismillah.. Gabung Yuk di Fp ini : Strawberry untuk membaca kisah haru : "Orang Yang Disukai Oleh Dajjal"

Like This --> Ayoo remaja islam bangkitlah

Insya Allah bermanfaat

... KISAH NYATA MENGHARUKAN, .. KETIKA CINTA TELAH BERLABUH ....

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Awalnya, aku bertemu dengannya di sebuah acara yang diselenggarakan di rumahku sendiri. Gadis itu sangat berbeda dengan cewek-cewek lain yang sibuk berbicara dengan laki-laki dan berpasang-pasangan.

Sedangkan dia dengan pakaian muslimah rapi yang dikenakannya membantu mamaku menyiapkan hidangan dan segala kebutuhan dalam acara tersebut. Sesekali gadis itu bermain di taman bersama anak-anak kecil yang lucu, kulihat betapa lembutnya dia dengan senyuman manis kepada anak-anak.

Dari sikapnya itu aku tertarik untuk mengenalnya. Akhirnya dengan pede-nya keberanikan diri untuk mendekatinya dan hendak berkenalan dengannya. Namun, kenyataannya dia menolak bersalaman denganku, dan cuma mengatakan, “Maaf…” dan berlalu begitu saja meninggalkanku.

Betapa malunya aku terhadap teman-teman yang berada di sekitarku.“Ini cewek kok jual mahal banget !” Padahal begitu banyak cewek yang justru berlomba-lomba mau jadi pacarku. Dia, mau kenalan saja tidak mau !” ujarku.

Dari kejadian itu aku menjadi penasaran dengan gadis tersebut. Lalu aku mencari tahu tentangnya. Ternyata dia adalah anak tunggal sahabat rekan bisnis papa. Setiap ada acara pertemuan di rumah gadis itu, aku selalu ikut bersama papa.

Gadis itu bernama Nina, kuliah di Fakultas Kedokteran dan dia anak yang tidak suka berpesta, berfoya-foya, dan keluyuran seperti cewek kebanyakan di kalangan kami.

Aku pun jarang melihatnya jika aku pergi ke rumahnya; dengan berbagai alasan yang kudengar dari pembantunya: sakitlah, lagi mengerjakan tugas, atau kecapaian. Pokoknya, dia tidak pernah mau keluar.

Hingga suatu hari aku dan papa sedang bertamu ke rumahnya. Pada saat itu, Nina baru saja pulang dengan busana muslimahnya yang rapi, terlihat turun dari mobil. Namun belum jauh melangkah dia pun terjatuh pingsan dan mukanya terlihat sangat pucat.

Kami yang berada di ruang tamu bergegas keluar dan papanya pun menggendong ke kamar serta meminta tolong kami untuk menghubungi dokter. Dari hasil pemeriksaan dokter, Nina harus dirawat di rumah sakit.

Keesokan harinya, aku datang ke rumah sakit bermaksud untuk menjenguknya. Betapa kagetnya aku ketika kutahu Nina terkena leukimia (kanker darah). Aku bertanya, “Kenapa gadis selembut dan sesopan dia harus mengalami hal itu ?”.

Perasaan kesalku padanya kini berubah menjadi kasihan dan khawatir. Setiap usai kuliah, kusempatkan untuk datang menjenguknya. Aku mendapatinya sering menangis sendirian. Entah itu karena tidak ada yang menjaganya atau karena penyakit yang diderita.

Beberapa hari di rumah sakit, Nina memintaku keluar setiap kali aku masuk. Aku pun mendatanginya di rumah, tapi dia tidak pernah mau keluar menemuiku dan hanya mengurung diri di dalam kamar.

Aku tidak menyerah begitu saja, kucoba menelpon Nina dan berharap dia mau bicara denganku. Namun, dia tetap tidak mau mengangkat telpon dariku, lalu kukirimkan SMS padanya agar dia mau menjadi pacarku, tetapi tidak ada balasan malah HP-nya dinonaktifkan semalaman.

Keesokan harinya aku nekat datang ke rumahnya untuk meminta maaf atas kelancanganku. Ternyata ia akan berangkat ke Makasar, ke kampung orang tuanya. Karena orang tuanya tak dapat mengantarnya, aku pun menawarkan diri untuk mengantarnya, tapi Nina lebih memilih naik taksi dengan alasan tidak mau merepotkan orang lain. Sebelum naik ke mobil, dia menitipkan kertas untukku kepada mamanya.

Alangkah hancur hatiku ketika membaca sebait kalimat yang berbunyi, “Maaf saat ini aku hanya ingin berkonsentrasi kuliah.” Hatiku remuk dan aku pulang dengan perasaan kesal sekali. Ini pertama kalinya aku ingin pacaran, tapi ditolak.

Sebenarnya, aku tidak begitu suka dengan hubungan seperti pacaran itu karena begitu banyak dampak negatifnya, sampai ada yang rela bunuh diri karena ditinggalkan kekasihnya –na’udzubillahi min dzalik.

Namun entah mengapa ketika aku melihat Nina hatiku pun tergoda untuk menjalin hubungan itu. Sejak perpisahan itu, aku tidak pernah lagi bertemu dengannya sampai gelar sarjana aku raih.

Lalu aku pun bekerja di perusahaan milik keluargaku sebagai satu-satunya ahli waris. Melihat ketekunanku dalam bekerja, papa Nina ,menyukaiku hingga hubungan kami menjadi akrab dan kuutarakanlah maksudku bahwa aku menyukai Nina, anaknya, dan ternyata papa Nina setuju untuk menjadikanku sebagai menantunya.

24 Oktober 2006, bertepatan dengan hari raya Idul Fitri, aku dan orang tuaku bersilaturahmi ke rumah keluarga Nina dengan maksud untuk membicarakan perjodohan antara aku dan Nina.

Tapi pada saat itu Nina baru dirawat di rumah sakit sejak bulan Ramadhan. Saat kutemui, Nina terlihat sangat pucat, lemah, dan senyumannya seakan menghilang dari bibirnya. Hari itu orang tua kami resmi menjodohkan kami. Bahkan aku diminta untuk menjaganya karena orang tuanya akan berangkat ke luar negeri. Tetapi Nina tidak pernah mau meladeniku.

Suatu hari aku mendapati Nina terlihat kesakitan, terlihat darah keluar dari hidung dan mulutnya. Aku bermaksud untuk membantu mengusap darah dan keringat yang ada di wajahnya, tetapi secara spontan dia menamparku pada saat aku menyentuh wajahnya.

Betapa kaget diriku dibuatnya, aku tidak menyangka sama sekali Nina akan manamparku. Sungguh betapa istiqomahnya dia dalam menjaga kehormatan untuk tidak disentuh laki-laki yang bukan muhrimnya. Saat itu aku belum mengetahui tentang masalah ini dalam agama.

Kejadian tersebut secara tak sengaja terlihat mama Nina maka Nina pun dimarahi habis-habisan hingga sebuah tamparan mendarat di pipinya. Kulihat Nina segera melepas infusnya dan berlari menuju kamar mandi.

Nina pun mengurung diri di kamar mandi tersebut. Dengan terpaksa kami mendobrak pintu kamar mandi dan kami dapati Nina tergeletak di lantai tak sadarkan diri karena terlalu banyak darah yang keluar.

Setelah sadar, aku berusaha bicara dan meminta maaf kepadanya atas kejadian tadi, namun Nina terus-terusan menangis. Aku pun bertambah bingung apa yang mesti aku lakukan untuk menenangkannya.

Tanpa pikir panjang aku memeluknya, tapi Nina malah mendorongku dengan keras dan berlari keluar dari kamar menuju taman. Ketika kudekati Nina berteriak hingga menjadikan orang-orang memukulku karena menyangka aku mengganggu Nina. Karena itulah, Nina semalaman tidur di taman dan aku hanya bisa melihatnya dari kejauhan.

Setelah waktu subuh menjelang kulihat Nina beranjak untuk melaksanakan shalat shubuh di masjid, aku pun turut shalat. Namun setelah shalat, tiba-tiba Nina menghilang entah kemana.

Aku mencarinya berkeliling rumah sakit tersebut. Dan lama berselang kulihat banyak kerumunan orang dan ternyata Nina sudah tak sadarkan diri tergeletak dengan HP berada di sampingnya, sepertinya dia bosan telah berbicara dengan seseorang.

Keadaan Nina saat itu sangat kritis sehingga pernafasannya harus dibantu dengan oksigen. Kata dokter, paru-paru Nina basah yang mungkin diakibatkan semalaman tidur di taman.

Nina tak kunjung juga sadar. Dengan perasaan khawatir dan bingung aku berdoa dengan menatap wajahnya yang pucat pasi.

Tiba-tiba ada sebuah SMS yang masuk ke HP Nina, tanpa sadar aku pun membaca dan membalas SMS tersebut. Aku juga membuka beberapa SMS yang masuk ke HP-nya dan aku sangat terharu dengan isinya, tenyata banyak sekali orang yang menyayanginya.

Di antaranya adalah orang yang bernama Ukhti. Dulu sebelum aku mengetahui Ukhti adalah panggilan untuk saudari perempuan, aku sempat cemburu dibuatnya. Aku mengira Ukhti itu adalah pacar Nina yang menjadi alasan dia menolakku.

Setelah Nina tersadar dari pingsannya, aku menunjukkan SMS yang dikirimkan saudari-saudarinya dan dia sangat marah ketika tahu aku sudah membaca dan membalas SMS dari saudari-saudarinya. Dia pun akhirnya melarangku untuk memegang HP-nya apalagi mengangkat atau menghubungi saudari-saudarinya.

Namun, tetap saja aku sering ber-SMS-an dengan saudari-saudarinya untuk mengetahui kenapa sikap Nina begini dan begitu.

Dari sinilah aku mendapat sebuah jawaban bahwa Nina tidak mau bersentuhan apalagi berduaan denganku karena aku bukan mahramnya dan Nina menolak untuk berpacaran serta bertunangan denganku karena di dalam Islam tidak ada hal-hal seperti itu dan hal itu merupakan kebiasaan orang-orang non Muslim.

Aku tahu juga Nina mencari seorang ikhwan yang mencintai karena Allah bukan atss dasar hawa nafsu. Akhirnya aku tahu kan sikap Nina selama ini semata-mata dia hanya ingin menjalankan syariat Islam secara benar.

Hari berlalu dan aku terus belajar sedikit demi sedikit tentang Islam dari Nina dan saudari-saudarinya, terutama dalam melaksanakan shalat lima waktu tepat pada waktunya.

Saat itu aku merasakan ketenangan dan ketentraman selama menjalankannya dan menimbulkan perasaan rindu kepada Allah untuk senantiasa beribadah kepada-Nya.

Niatku pun muncul untuk segera menikahi Nina agar tidak terjadi fitnah, namun kondisi Nina semakin memburuk. Dia selalu mengigau memanggil saudari-saudarinya yang dicintainya karena Allah…..

Melihat hal itu, aku membawanya ke kota Makassar, kampung mama kandung Nina untuk mempertemukannya dengan saudari-saudarinya, Qadarulloh (atas kehendak Alloh), aku tidak berhasil mempertemukan mereka.

Yang ada kondisi Nina semakin parah dan penyakitku juga tiba-tiba kambuh sehingga aku pun haus dirawat di rumah sakit. Orang tua Nina datang dan membawanya kembali ke kota Makassar tanpa sepengetahuanku karena pada saat itu aku juga diopname.

Di kota Makassar, Nina diawasi dengan ketat oleh papanya, karena papa Nina kurang suka dengan akhwat, apalagi yang bercadar. Rumah sakit dan rumah yang ditempati Nina dirahasiakan. Dan Nina pun tak tahu di manakah ia berada.

Karena kondisinya masih lemah, diapun tak bisa berbuat apa-apa, bahkan ia kadang dibius, apalagi ketika akan dipindahkan dari satu tempat ke tempat yag satunya agar tidak tahu di mana keberadaaannya, karena papanya tidak ingin ada akhwat yang menjenguk Nina. Sampai HPnya pun diambil dari Nina.

Namun, karena Nina masih mempunyai HP yang ia sembunyian dari papanya, sehingga beberapa kali Nina berusaha kabur untuk menemui saudari-saudarinya, akhirnya Nina dikurung di dalam kamar.

Mendengar hal itu, aku langsung menyusul Nina ke Makassar dan aku sempat bicara dengannya dari balik pintu. Nina menyuruhku untuk menemui seorang ustadz di sebuah masjid di kota itu. Dari pertemuanku dengan ustadz tersebut aku pun diajak ta’lim beberapa hari dan aku menginap di sana.

Papa Nina menyangka Nina telah mengusirku sehingga ia pun dimarahi. Setibanya di rumah, aku jelaskan duduk perkaranya kepada papa Nina, bahwa ia tidak bersalah dan aku mengatakan agar pernikahan kami dipercepat.

Hari Kamis, 24 November 2006. Kami melangsungkan pernikahan dengan sangat sederhana. Acara tersebut Cuma dihadiri oleh orangtua kami beserta dua orang rekanan papa. Setelah akad nikah aku langsung mengantar ustadz sekalian shalat dhuhur.

Betapa senangnya hatiku, akkhirnya aku bisa merasakan cinta yang tulus karena Alloh. Semoga kami bisa membentuk keluarga sakinah mawaddah, wa rahmah dan senantiasa dalam ketaatan kepada Alloh…..Itulah doaku saat itu.

Sepulang dari mengantar ustadz, perasaan bahagia itu seakan buyar mendapati Nina yang baru saja menjadi istriku tergeletak di lantai, dari hidung dan mulutnya kembali berlumuran darah. Dan tangannya terlihat ada goresan. Kami langsung membawanya ke rumah sakit, diperjalanan, kondisi Nina terlihat sangat lemah.

Terdengar suaranya memanggilku dan berkata agar aku harus tetap di jalan yang diridhai-Nya sambil memegang erat tanganku dengan tulus, air mataku tak tertahankan melihat keadaan Nina yang terus berdzikir sambil menangis. Dia juga selalu menanyakan saudari-saudarinya dimana ?

Setibanya di rumah sakit, aku bertanya-tanya kenapa tangan Nina tergores. Aku pun menulis SMS kepada saudari-saudari Nina. Ternyata, tangan Nina tergores ketika hendak menemui saudari-saudainya dengan keluar dari kamar. Karena pintu kamar terkunci, Nina ingin keluar melalui jendela sehingga menyebabkan tangannya tergores.

Nina tak kunjung sadar hingga larut malam, aku pun tertidur dan tidak menyadari kalau Nina bangkit dari tempat tidurnya. Dia ingin sekali menemui saudari-saudarinya dan dia tidak menyadari kalau hari telah larut malam.

Dia Cuma berkata, “Pengin ketemu saudariku karena sudah tak ada waktu lagi.” Berhubung Nina masih lemah, dia pun jatuh pingsan setelah bebrapa saat melangkah.

Aku benar-benar kaget dan bingung mau memanggil dokter tapi tidak ada yang menemani Nina. Akhirnya, aku menghubungi salah seorang saudarinya untuk menemani.

Setelah aku dan dokter tiba, Nina sudah tidak bernafas dan bergerak lagi. Pertahananku runtuh dan hancurlah harapanku melihat Nina tidak lagi berdaya…. Dokter menyuruhku keluar. Pada saat itu kukira Nina telah tiada, makanya aku segera menulis SMS kepada saudari Nina untuk memberitahu bahwa Nina telah tiada. Namun begitu dokter keluar, masya Allah !

Denyut jantung Nina kembali beredetak dan ia dinyatakan koma. Aku hendak memberi kabar kepada saudari Nina tapi baterai HP-ku habis dan tiba-tiba penyakitku pun kambuh lagi sehingga aku harus diinfus juga.

Jam 11.30, perasaanku mengatakan Nina memangilku, maka aku segera bangkit dari tempat tidur dan melepas infus dari tanganku menuju kamar Nina. Kutatap wajah Nina bersamaan dengan kumandang adzan shalat Jum’at. Sembari menjawab adzan, aku terus menatap wajah Nina berharap dia akan membuka matanya.

Begitu lafadz laa ilaaha illallah, suara mesin pendeteksi jantung berbunyi, menandakan bahwa Nina telah tiada. Aku berteriak memanggil dokter, tapi qadarulloh istriku sayang telah pergi untuk selama-lamanya dari dunia ini.

Nina langsung dimandikan dan dishalatkan selepas shalat Jum’at, lalu diterbangkan ke rumah papanya di Malaysia. Untuk terakhir kalinya kubuka kain putih yang menutupi wajah Nina. Wajahnya terlihat berseri…..

Aku harus merelakan semua ini, aku harus kuat dan menerima takdir-Nya. Teringat kata-kata Nina, “Berdoalah jika memang Allah memangilku lebih awal dengan doa, “Ya Allah, berilah kesabaran dan pahala dari musibah yang menimpaku dan berilah ganti yang lebih baik.”

Setelah pemakaman, aku langsung balik ke Jakarta karena kondisiku yang kurang stabil…Astaghfirullah !!! aku lupa memberitahu saudari-saudari Nina. Mungkin karena aku terlalu larut dalam kesedihan, hingga secara spontanitas aku menghubungi mereka dan menyampaikan bahwa Nina benar-benar talah tiada.

Aku tahu pasti, mereka pasti sedih dengan kepergian saudari mereka yang mereka cintai karena Allah. Dari ketiga saudari Nina, ada seorang yang tidak percaya dan sepertinya dia sangat membenciku. Entah, mengapa sikapnya seperti itu ?

Sekiranya mereka tahu, bahwa sebelum kepergiannya, Nina selalu memanggil nama mereka, tentulah mereka semakin sedih. Dalam HP Nina terlihat banyak SMS yang menunjukkan betapa indahnya ukhuwah dengan saudari-saudarinya. Semoga saudari-saudari Nina memaafkan kesalahannya dan kesalahan diriku pribadi.

“Salam sayang dari Nina tu kakak Rini, Sakinah, dan Aisyah serta akhwat di Makassar. Teruslah berjuang menegakkan dakwah ilallah. Syukran atas perhatian kalian.”

***** Note Tak beberapa lama setelah kisah ini dimuat di Media Muslim Muda Elfata, redaksi Elfata menerima SMS dari seorang ukhti, saudari Nina. Isi SMS tersebut adalah, “Afwan , mungkin perlu Elfata sampaikan kepada pembaca mengenai kisah ‘Akhirnya Cintaku Berlabuh karena Allah’ di mana Kak Nina telah meninggal dan kini Kak Adhit pun telah tiada.

Kurang lebih 2 pekan (Kak Adhit –red) dirawat di rumah sakit karena penyakit pada paru-parunya. Sebelum sempat dioperasi, maut telah menjemputnya.

Ana menyampaikan hal ini karena masih banyak yang mengirim salam, memberi dukungan ke Kak Adhit yang kubaca di Elfata dan beberapa orang yang kutemui di jalan juga selalu bertanya, Kak Adhit bagaimana ? Ana salah satu ukhti dalam cerita tersebut. Syukran.”

PERCIK RENUNGAN ..

Subhanallah ! Kisah Adhit dan Nina di atas dapat kita jadikan sebuah cermin untuk berkaca. Renungkanlah keteguhan Nina untuk tak meladeni tawaran cinta asmara yang tak terselimuti indahnya syariat.

Padahal Nina adalah seorang yang sedang membutuhkan dukungan, pertolongan, dan sandaran bahu tempat menangis. Nina berprinsip, meski dalam situasi sesulit apapun, kemurnian syariat tetap harus dijaga dan diamalkan.

Gelombang kesulitan tak harus menjadikan kita surut dalam berkonsisten dengan syariat ini. Bahkan bisa jadi kesulitan demi kesulitan yang kita alami menjadi parameter seberapa jauh kita telah mengamalkan ajaran agama ini.

Di lain sisi, ketidaktahuan seseorang akan syariat ini seringkali menjadikan pelakunya bertindak tanpa adanya rambu-rambu yang telah dicanangkan agama.

Namun, bisa jadi ketidaktahuan akan syariat ini menjadi titik awal seseorang merasakan indahnya agama dan manisnya iman sebagaimana yang terjadi pada Adhit, ikhwan yang menceritakan kisahnya ini.

Semoga Allah merahmati mereka, menerima ruh mereka berdua dan menjadikan mereka berdua termasuk hamba-hamba-Nya yang shalih yang dijanjikan surga-Nya. Aamiin.

# SUMBER : Kumpulan KISAH NYATA UNGGULAN Majalah ELFATA ‘Seindah Cinta ketika Berlabuh’, 2008, Penerbit Fatamedia

~ o ~

Semoga bermanfaat dan Penuh Kebarokahan dari Allah ...

Bismillah.. Gabung Yuk di Fp ini : Strawberry untuk membaca kisah haru : "Orang Yang Disukai Oleh Dajjal"

Like This --> Ayoo remaja islam bangkitlah

Insya Allah bermanfaat