MIVO TV

Selasa, 05 Juni 2012

Subhanallah, Anak Kepala Suku Asmat Hafiz Quran

19 February 2012 | Filed under: Dunia Islam,Featured,Kata Hikmah | Posted by: nahimunkar.com Bapak dan ibunya kemarin masuk Islam dan berjanji untuk menyiarkan Islam
Imam Masjid Istiqlal, Ustadz Ali Hanafiah (kanan), membimbing Kepala Suku Asmat Papua, Umar Abdul Kayimter (kiri), saat membaca dua kalimat Syahadat di Masjid Darussalam, Jatibening, Bekasi, Jawa Barat, Ahad (19/2). Republika/Agung Supriyanto BEKASI — Pengiat dakwah Papua, Fadlan Garamatan begitu bahagia saat syiar Islam pada suku Asmat melahirkan satu Muslim yang nantinya akan memainkan peranan penting bagi kemajuan Islam di Papua. “Alhamdulillah, hari ini kita meyaksikan sebuah kemajuan dimana dalam, bayangan saya akan datang Muslim baru berjumlah ribuan yang berasal dari suku Asmat,” kata dia selepas membimbing keluarga Umar Abdullah Kayimter mengucapkan Syahadat di Masjid Darussalam, Jati Bening, Bekasi, Ahad (19/2). Ustad Fadlan mengatakan sudah lama Umar berkeinginan memeluk Islam. Apalagi setelah anaknya, Muhammad Hatta memutuskan memeluk Islam beberapa tahun lalu. Kini, anaknya telah menjadi Hafiz Alquran. Dari situlah, Umar melihat adanya perubahan ketika seseorang masuk Islam. “Dalam kepercayaan sebelumnya, ia tidak ada perubahan. Namun saat Islam masuk, ada semacam perubahan seperti banyak generasi muda suku Asmat belajar di luar daerahnya,” kata Fadhlan. Karena itu, Fadhlan optimis syiar Islam di Indonesia Timur, tepatnya Papua akan terus berkembang. Ia percaya Papua akan menjadi pusat perkembangan Islam di Indonesia Timur. “Kami memang tidak mudah dalam menjalankan aktivitas dakwah. Ada penolakan itu wajar. Sebagai pendakwah halangan dan rintangan apapun harus dihadapi dengan catatan dakwah harus digeliatkan dengan baik-baik. Insya Allah hasilnya akan baik pula,” kata dia. Ke depan, kata Fadhlan, warga Suku Asmat sendiri yang akan memainkan peranan penting dalam syiar Islam. Sekarang, sebanyak 20 pemuda dengan belajar Alquran di Demak dan Yogyakarta. Setelah selesai, mereka akan berbagi tugas untuk melanjutkan dakwah yang sudah dijalankan selama ini. “Tantangan selalu ada. Tidak perlu takut, Allah SWT bersama kita yang memiliki niatan mulia. Tugas kita masih panjang,” pungkasnya. Redaktur: Heri Ruslan Minggu, 19 Pebruari 2012 12:24 WIB REPUBLIKA.CO.ID,

1 komentar: